Permainan sepak bola tak akan pernah ada tanpa ada bola. (Ya iyalah...!)
Dan sebagai penikmat (game) bola, PES (Pro Evolution Soccer), FIFA, dll, saya berterimakasih kepada bola itu."Makasih Bola...!" Hehehe...
Dan sebagai bentuk terimakasih kepada si bola, berikut saya mau membuat sebuah pilosopi tentang bola.
Ada banyak sih Pilosopi yang bisa diambil dari Bola ini
Mencapai tujuan. Seringkali manusia mencapai tujuannya tapi tidak mau menerima ajaran, gemblengan, hajaran dan lain sejenisnya. Beda dengan bola, dia rela ditendang kesana-kemari, tak istirahat sedikitpun lebih banyak dari pemain bola, hanya demi satu tujuan. Gol. Dia rela babak belur demi senyum ceria, tawa segar si pencetak gol, atau tim yang mencetak gol. Jika saya berimajinasi sebagai bola, saat melihat wajah ceria itu merupakan saat yang penuh kenikmatan.
Bagaimana dengan kiper, atau tim yang kebobolan gol? Jangan berhenti, kan sama saja dengan tim lain, sama-sama punya hak untuk mencetak gol.
Pertandingan sepak bola yang indah itu bukan kemenangan 8-0, bukan menang kalah, bukan..... tapi you fight (dengan baik) or not?
Kebebasan. Bola itu, tidak punya kebebasan. Dia tak akan pernah menolak untuk diturunkan kelapangan. Dia tak pernah lari dari tendangan-tendangan keras para pemain, dia juga pasrah saat berdentum membentur mistar gawang. Semua itu demi gol. Cukup miris dengan kebebasan manusia, diberi kebebasan berpendapat, melakukan demo yang merusak, diberikan kebebasan hidup, hidup melawan kehendak-Nya, diberi kebebasan atau kekuasaan memimpin sebuah departemen, korupsi. Diberikan kepercayaan menjalani hidup di bumi, tapi mengecewakan-Nya.... Miris...!!
Saat merenungi penggunaan kebebasan hidup itu, sambil menonton pertandingan bola, teringat akan Pilosopi ini, saya sempat bergumam,
Jangan sampai saya paham menggunakan kebebasan yang diberikan-Nya setelah Dia mengambilnya dari saya...!
Iya, jangan sampai saya paham menggunakan kaki saya tidak untuk menendangi orang lain setelah saya kecelakaan, patah tulang lumpuh dsb...
Iya, jangan sampai saya paham bahwa memperoleh duit itu tidak boleh dengan korupsi setelah saya masuk penjara.
Iya, jangan sampai saya paham bahwa uang yang saya miliki itu bisa membahagiakan orang lain setelah saya bangkrut.
Dan iya, jangan sampai saya paham tujuan hidup justru disaat hidup itu diambil dari saya. Mati....
http://pilosopibodoh.blogspot.com/2009/11/pilosopi-bodoh-bola.html
sport
http://www.youtube.com/watch?v=Ni1_HuC60T0&feature=related
0 komentar:
Posting Komentar